MAKALAH TENTANG WAHABI
MAKALAH
PENGANTAR STUDY ISLM
TENTANG WAHABI
Susun Oleh :
Juanda
SEMESTER II
DOSEN PEMBIMBING :
Bpk, Ahmad S, Subakin S.PDI. M.SI
PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
STMIK MUHAMADIYAH BANTEN
KATA PENGANTAR :
Puji syukur kehadirat alllah SWT, atas
segala limpahan dan rahmatnya. Taupik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.
Dalam penulisan makalh ini penulis masih
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
dapat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga allah
memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang memberikan bantuan dan
dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah. Aamiin ya’allah ya robal alamin.
DAPTAR ISI
Kata
pengantar…………………………………………………………………………i
Daptar
isi……………………………………………………………………………….ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang…………………………………………………………………….1
1.2.
Rumusan masalah…………………………………………………………………2
1.3.
Tujuan ……………………………………………………………………………..3
BAB
II PEMBAHASAN
2.1.
Sejarah berdirinya aliran wahabi ………………………………………………..4
2.2.
Paham serta ajaran wahabi ………………………………………………………6
2.3.
Ciri khas tokoh ulama dan tokoh wahabi ………………………………………..8
BAB
III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan………………………………………………………………………….9
3.2.
Saran…………………………………………………………………………………9
3.3
Daptar pustaka……………………………………………………………………..10
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Akhir-akhir ini marak perkembangan
gerakan “keagamaan” yang disebut dengan gerakan salafy. Sering mereka mengklain
mereka hadir bermaksud menghidupkan kembali ajaran ulama salafy untuk
menyalamatkan umat dari amukan dan badai fitnah yang melanda islam hari ini.
Tidak jarang juga mereka mengklain bahwa golongan yang semangat yang
dinubuatkan oleh Nabi SAW adalah golongan mereka.
Tentu saja, konsekuensi dari klain ini adalah menafikan
kelompok yang lain. Artinya bahwa kelompok mereka yang benar selainnya adalah
sesat (itsbat asy-syai yunafi maa adahu).
Kalau kita mau berkaca pada sejarah, gerakan salafy ini sebenarnya bukan
gerakan baru. Mereka bermetamorfosis dari gerakan pemurnian ajaran islam wahaby
yang dikerangka konsep pemikirannya oleh Ibn Taimiyah yang kemudian dibesarkan
oleh muridnya Muahamd bin abdulwahab, menjadi gerakan salafy. Metamorfosis ini
jelas untuk memperkenalkan ajaran usang dengan pendekatan dan aliran baru yaitu
wahabisme.
B.
Rumusan Masalah
1.
Sejarah
berdirinya ajaran wahaby?
2.
Paham
serta ajaran wahaby?
3.
Tokoh
ulama wahaby?
C.
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuluah pengantar study islam serta untuk menambah
pengetahuan bagi penulis khusunya dan bagi para pembaca dan umunya. Selain itu
makalah ini juga bertujuan memberikan
Meberikan
informasi kepada para pembaca agar mengetahui siapakah aliran wahaby, setelah
membaca makalah ini diharapkan para pembaca tidak terjerumus kepada aliran
wahaby yang menyimpang.
BAB II PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Berdirinya Aliran Wahaby
Wahaby adalah gerakan pembaharuan dan
pemurnian islam yang dipelopori oeh Muahamd bin Abdul Wahab bin Sulaiman
At-Tamini (1115-1206 H / 1703-1792 M) dari Najd semanjung arabia. Istilah
wahaby telah dikenal semada Ibn Abdul Wahab hidup, tapi bukan atas inisiatif
dirinya melainkan dari lawan-lawannya. Ini berarti, istilah wahaby merupakan
bagian dari rangkaian stigma terhadap gerakannya.
Menurut hanafi (2003/198), Muhamad bin
Abdul Wahab merupakan seorang ulama pembaharuan dan ahli teologi dalam islam
yang mengetuai gerakan salafiah. Ia dianggap sebagai gerakan pembaharuan, bukan
suatu mazhab. Beliau memperkenalkan semua undang-undang syarian di semanjung
arab. Beliau sangat dipengaruhi oleh Ahmad bin hanbal bin Ibn Taimiah.
Wahabisme atau ajaran wahabi muncul pada
pertengahan abad ke 18 di Dir’iyyah sebuah dusun terpncil di jazirah arab,
didareh Najd. Kata wahabi sendiri diambil dari nama pendirinya, Muhamad Ibn
Abdul Wahab (1703-1787). Laki-laki ini lahir di Najd, disebuah dusun kecil
uyayna. Ibn Abdul Wahab adalah seorang mubalig yang panatik, dan talah menikahi
20 wanita (tidak lebih dari 4 pada waktu bersamaan) dan mempunyai 18 anak.
Kaum wahabi mengklain sebagai muslim
yang berkiblat pada ajaran islam yang pure, murni. Mereka juga sering juga
menanamkan diri mereka sebagai muwahiddun, yang berarti pendukung ajaran yang
memurnikan keesaan allah (tauhid). Tetapi, mereka juga menyatakan bahwa mereka
bukanlah mazhab atau kelompok islam baru, tetapi hanya memiliki seruan (dakwah)
untuk mengimplementasikan ajaran islam yang paling benar.
Kemudian Muhamad bin Abdul Wahab disuir
dari tempat tersebut dan menuju ke sebuah tempat yang bernama Najd. Disitulah
abdul Wahab bertemu dengang Abdul Azis Al-Saud yang sedang memerintah
Dir’iyyah. Beliaupun mendapat angin segar, karena Abdul Azis Al’Saud menaungi
kehidupannya dan menjadi pelindung nasir.
B.
Paham Serta
Ajaran Aliran Wahabi
Sebelum Muhamad Bin Abdul Wahab muncul,
keadaan kaum muslimin dijazirah arab sangat memprihatinkan, baik dalam segi
akidah maupun dalam segi pribadatan, sudah tidak lagi sesuai dengan ajaran
islam yang sebenarnya, bahkan kembali kepada karakter jahiliyah. Setelah Abdul
wahab hadir dikalangan tersebut, beliau mengamati keadaan dan berkeinginan
untuk merubah kembali ke islam murni.
Gerakan wahibi dimotori oleh para juru
dakwah yang radikal dan ekstrim, mereka menebarkan kebencian permusuhan dan didukung oleh
keuangan yang cukup besar. Mereka gemar menuduh golongan islam yang taj sejalan
dengan mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahli bid’ah. Itulah ucapan yang
selalu didengungkan disetiap kesempatan, mereka tak pernah mengakui jasa para
ulama islam manapun kecuali kelempok mereka sendiri
Ø Doktrin-doktrin wahabi
Secara umum tujuan gerakan wahabi adalah
mengikis habis segala bentuk takhayul, bid’ah dan kurapat dan bentuk-bentuk
penyimpangan lainnya.
Menurut penuturan al-magfurlah KH.
Siradjuddin abbas, praktek dan ajaran wahabi di mekkah dan madinah antara lain
:
5
a.
Semua
objek peribadatan selain allah adalah palsu dan siapa saja yang melakukannya
harus menerima hukuman mati dan dibunuh
b.
Orang
yang berusaha memperoleh kasih tuhannya dengan cara mengunjungi kuburan
orang-orang suci bukanlah orang-orang yang bertauhid , tetapi termasuk orang
musyrik
c.
Tidak
boleh menyanyikan lagu qhasidah, dan melagukan bacaan al-qur’an
d.
Tidak
boleh membaca kitab-kitab shalawat
e.
Tidak
boleh memepelajari sifat-sifat wajib dan mustahil bagi allah. Sebagaimana dalam
kitab kifayatul’awam dan sebagainya
f.
Kubah-kubah
diatas kuburann para sahabat nabi, yang berada di ma’la (mekkah). Dibaqi dan
uhud dimadinah semuanya diruntukan namun untuk kubah hijau yang disebut
qhubatul khadra’ makam nabi muhamad tidak jadi diruntukan karena terlalu banyak
yang protes dari kaum muslimin
g.
Perayaan
maulid nabi diranbiul awal dilarang karena termasuk bid’ah
h.
Perayaan
isra mi’raj juga dilarang keras
i.
Pergi
jiarah kemakam nabi dilarang, yang dibolehkan hanya melakukan shalat dimasjid
nabawi di madinah. Berdoa menghadap makam nabi juga dilarang
j.
Berdoa
dengan tawasul dilarang
k.
Membaca
dzikir tahlil bersama-sama setelah shalat dilarang, membaca doa qhunut dalam
sembahyang shalat subuh, namun shalat tarawinya 20
l.
Imam
tidak boleh membaca basmalah dalam permulaan surat al-fatihah dan juga tida
rakaat
m.
Dilarang
jiarah ke makam para wali allah
C.
Ciri Khas Tokoh
Ulama Dan Tokoh Ulama Wahabi
1)
Kata
kunci dan tema sentral dari fatwa para ulama wahabi salafi berkisar pada : bidah, syirik, kufur, dan
syiah rafidalah kepada kelompok islam atau kelompok muslim lain yang tidak
searah dengan mereka kita akan menemukan salah satu dari 4 kata itu dalam
setiap fatwa mereka
2)
Dimata
ulama wahabi, perayaan keislaman yang boleh dlakukan hanyalah hari raya idul
fitri dan hari raya idul adha , sedangkan perayaan lain seperti maulid nabi dan
isra mi’raj dan perayaan tahun baru islam dianggap haram dan bid’ah
3)
Pengikut/aktivis
sangat menghormati ulama-ulama mereka dan selalu menyebut dengan sebutan syekh
dan kadang diakhiri dengan rahimahuliah atau hafidzahullah, seperti syekh
utsaimn, syekh bin baz, dan lain-lain. tapi,menyebut ulama-ulama lain cukup
dengan sebutan nama saja
Ø Tokoh Ulama Wahabi
1.
Muhamad
bin abdul wahab (1115 H - 1206 H/1701-1793 M)
v Jabatan penting
di kerajaan arab saudi :
o
Pendiri
dan pelopor gerakan wahabi/salafi
o
Multi
kerajaan arab saudi
2.
Abdul
azis bin abdullah bin baz (1330 H – 1420 H/1910 – 1999 M)
v Jabatan penting
di kerajaan arab sudi :
o
Qadhi
(hakim) di daerah al-kharaj semenak tahun 1357 – 1371 H
o
Tahun
1390 – 1390 H Rektor universitas islam muhamdiyah
o
1414
H mufti umum kerajaan
3.
Muhamad
bin shalihal-utsmainin (1347 H – 1421 H
v Jabatan penting
kerajaan arab saudi :
o
Imam
masjid jami al-kabir unaizaih
o
Mengajar
di perpustakaan unaizaih
o
Dosen
fakultas syariah dan fakultas ushuluddin cabang universitas islam imam Muhamad
bin Saud al qasim
4.
Muhamad
Nashiruddin al-albani (1333 H – 1420 H/1914 M – 1999 M)
v Jabatan penting
dikerajaan arab saudi :
o
Tahun
1381 – 1383 H. Dosen hadits universitas islam madinah
5.
Shalih
bin fauzan bin abdullah al-fauzan (1345 H)
v Jabatan penting
dikerajaan arab saudi :
o
Dosen
institut pendidikan riyad
o
Dosen
fakultas syariah ushulud dien, mahkamah syariah
6.
Abdullah
bin abdurahman bin jibrin (1933 – 2009 M/1953 – 1430 H)
v Jabatan penting
dikerajaan arab saudi :
o
Asisten
abdul azis bin abdullah bin baz
o
Anggota
tetap majlis riset dan fatwa arab saudi
o
Dosen
syariah dan ushuludin di arab saudi
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun
simpulan dalam pemaparan materi ini yaitu sebagai berikut :
1.
Sejarah
berdirinya aliran wahibi
Wahaby
adalah gerakan pembaharuan dan pemurnian islam yang dipelopori oeh Muahamd bin
Abdul Wahab bin Sulaiman At-Tamini (1115-1206 H / 1703-1792 M) dari Najd
semanjung arabia. Istilah wahaby telah dikenal semada Ibn Abdul Wahab hidup,
tapi bukan atas inisiatif dirinya melainkan dari lawan-lawannya. Ini berarti,
istilah wahaby merupakan bagian dari rangkaian stigma terhadap gerakannya.
2.
Paham
ajaran wahibi
Menurut penuturan al-magfurlah KH.
Siradjuddin abbas, praktek dan ajaran wahabi di mekkah dan madinah antara lain
:
a.
Semua
objek peribadatan selain allah adalah palsu dan siapa saja yang melakukannya
harus menerima hukuman mati dan dibunuh
b.
Orang
yang berusaha memperoleh kasih tuhannya dengan cara mengunjungi kuburan
orang-orang suci bukanlah orang-orang yang bertauhid , tetapi termasuk orang
musyrik
c.
Tidak
boleh menyanyikan lagu qhasidah, dan melagukan bacaan al-qur’an
d.
Tidak
boleh membaca kitab-kitab shalawat
e.
Tidak
boleh memepelajari sifat-sifat wajib dan mustahil bagi allah. Sebagaimana dalam
kitab kifayatul’awam dan sebagainya
f.
Kubah-kubah
diatas kuburann para sahabat nabi, yang berada di ma’la (mekkah). Dibaqi dan
uhud dimadinah semuanya diruntukan namun untuk kubah hijau yang disebut
qhubatul khadra’ makam nabi muhamad tidak jadi diruntukan karena terlalu banyak
yang protes dari kaum muslimin
g.
Perayaan
maulid nabi diranbiul awal dilarang karena termasuk bid’ah
h.
Perayaan
isra mi’raj juga dilarang keras
i.
Pergi
jiarah kemakam nabi dilarang, yang dibolehkan hanya melakukan shalat dimasjid
nabawi di madinah. Berdoa menghadap makam nabi juga dilarang
j.
Berdoa
dengan tawasul dilarang
k.
Membaca
dzikir tahlil bersama-sama setelah shalat dilarang, membaca doa qhunut dalam
sembahyang shalat subuh, namun shalat tarawinya 20
l.
Imam
tidak boleh membaca basmalah dalam permulaan surat al-fatihah dan juga tida
rakaat
m.
Dilarang
jiarah ke makam para wali allah
B.
Saran
Adapun saran kami sebagai pembuat makalah ini,
penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
banyak kekurangan , baik dalam bentuk pembuatan penyempurnaan kalimat maupun
penyajian kalimat. Karena itu kami sebagai penulis akan terbuka subyektif jika
nanti ada banyak khalayak pembaca yang kurang puas dan ingin mengkritik makalah
ini yang sifatnya membangun.
DAPTAR PUSTAKA
MufrodiAli,
Islam Di
Kawasan Kebudayaan Arab
, (Jakarta: Logos), Cet. I, 1997Rusli
Ris’an,
Pembaharuan Pemikiran Modern Dalam Islam
, (Jakarta: Rajawali Pers),Cet. II, 2014
http://nininghyuk.blogspot.co.id /2014/10/makalah-wahibi.html
Komentar
Posting Komentar